Inspiratif dan Membanggakan! Dua Dosen TBI Presentasi di Forum Internasional
Konfrensi menjadi sebuah forum diskusi akademik yang mempertemukan para akademisi dan menjembatani diseminasi riset dan keilmuan mereka. Konfensi tentu saja juga menjadi wadah bagi para akademisi untuk membangun jejaring dan Kerjasama baik dalam riset maupun pembelajaran. Merespon hal tersebut, dua dosen produktif di Tadris Bahasa Inggris UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember berkesempatan untuk menjadi pemakalah pada dua konfrensi internasional menjelang akhir tahun 2024 ini.
Yang pertama, Dr. Ahmad Ridho Rojabi diundang menjadi pemakalah pada konfrensi yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia, TEFLIN ke 70 - CONAPLIN ke-17 pada tanggal 23-25 Oktober 2024 di Bandung. CONAPLIN bekerjasama dengan TEFLIN, sebuah asosiasi pengajaran Bahasa Inggris di Indonesia, dihadiri oleh akademisi lebih dari 5 negara, antara lain Indonesia, Inggris, Australia, Singapura, Arab Saudi, Malaysia dan lain sebagainya. Dalam konfrensi yang bertema "Diverse Voices: Navigating World Englishes in Language Pedagogy and Language Policy" Pak Ridho sapaan akrabnya mempresentasikan makalah dengan judul “Does a sense of belonging matters? Unraveling why Indonesian students turn their cameras on or cameras off during videoconferencing sessions”. Topik presentasinya dilandasi oleh perspektif pentingnya membangun kehadiran sosial mahasiswa dalam sesi perkuliahan daring. Dalam wawancaranya, Ridho mengungkapkan bahwa konfrensi memberikan peluang bagi para dosen termasuk dirinya untuk bertemu dengan para akademisi guna bertukar pikiran tentang isu-isu pembelajaran Bahasa Inggris di era teknologi. “Saya senang sekali karena tema riset saya diapresiasi oleh para peserta yang hadir dalam sesi saya. Kami berdiskusi banyak tentang dinamika pembelajaran daring yang dilakukan dalam konteks yang berbeda-beda”, pungkasnya.
Sementara itu, Mega Fariziah Nur Humairoh, M.Pd juga menjadi pemakalah pada The GlobELT 2024 yang diselenggarakan pada 25-29 Oktober lalu di Necmettin Erbakan University, Konya, Turkey. Calon Doktor dari Universitas Negeri Malang tersebut mempresentasikan makalahnya yang berjudul "Crafting task-based eco-intercultural English materials: From rationale to practice". Makalah yang dipresentasikannya bermuara pada kebutuhan akan bahan ajar yang dapat mengintegrasikan konsep ekologi antarbudaya yang penting untuk membangun kesadaran lingkungan dan komunikasi antarbudaya. Menurut Mega, konferensi menjadi cara untuk membangun kredibilitas dan membangun jejaring internasional. Jauh-jauh dari Turkey, Mega membawa oleh-oleh berupa kesempatan berkolaborasi dengan RELO Turkey. “Banyak manfaat yang saya peroleh dari konfrensi di Turkey dua pekan lalu, misalnya wawasan baru tentang implementasi hasil penelitian dalam berbagai konteks pembelajaran”, ujarnya. Dirinya juga mengungkapkan bahwa konfrensi yang ia hadiri memberinya ruang untuk berinteraksi dengan sesama praktisi dan peneliti dari berbagai negara yang memperkaya perspektif dalam pengajaran bahasa Inggris.